Rabu, 04 Juni 2008

Pelestarian Pola Tata Ruang Permukiman Tradisional Desa Adat Ubud, Kabupaten Gianyar

Oleh: Siti Patimah

Pola permukiman tradisional Bali memiliki tipologi yang berangkat dari tatanan tradisi yang berdasarkan adat dan kepercayaan (Agama Hindu) yang dikenal sebagai pola hunian yang mewadahi suatu masyarakat yang cukup ketat berpegang pada unsur sistem budayanya, terutama kepercayaan atau religi dengan segala nilai, kaidah, norma dan aturan-aturannya. Keunikan pola ruang dan arsitektur bangunan di Desa Adat Ubud merupakan wujud konsep penataan ruang umat Hindu. Daya tarik yang dimiliki Kelurahan Ubud merupakan faktor penarik wisatawan datang ke Desa Adat Ubud yang memberi pengaruh kuat dari luar. Kenyataan yang ada di lanpangan menunjukkan telah terjadi berbagai pergeseran pola ruang, terutama dipengaruhi berkembangnya sektor ekonomi jasa pariwisata, meskipun kawasan Desa Adat Ubud telah ditetapkan sebagai kawasan wisata budaya melalui SK Bupati Gianyar No. 2479 tahun 1995 dan di arahkan sebagai kawasan pelestarian melalui Rencana Detail Tata Ruang Kawasan pariwisata Ubud. Pola tata ruang permukiman serta gaya arsitektur tradisional Desa Adat Ubud merupakan salah satu bentuk pusaka budaya yang kaya akan nilai sejarah, filosofi, seni dan budaya, sehingga perlu untuk dilestarikan.

Tujuan penelitian Pelestarian Pola Tata Ruang permukiman Tradisional Desa Adat Ubud adalah untuk mengetahui karakteristik sosial budaya masyarakat Desa Adat Ubud, mengetahui karakteristik pola tata ruang permukiman tradisional Desa Adat Ubud serta mengetahui dan menyusun arahan pelestarian pola tata ruang permukiman tradisional Desa Adat Ubud. Wilayah penelitian adalah Desa Adat Ubud dengan materi pembahasan meliputi sejarah dan perkembangan Desa Adat, Arsitektur Bali Kuno, dan budaya bermukim masyarakat Bali; gambaran umum Desa Adat Ubud; tinjauan kebijakan peraturan pemerintah dan Desa Adat Ubud; karakteristik sosial budaya; pola tata ruang permukiman tradisional; persepsi terhadap pelestarian; permasalahan pelestarian; dan arahan pelestarian pola tata ruang. Jenis penelitian merupakan penelitian terapan (applied research, practical research) dengan metode analisis perpaduan antara metode deskriptif dan analitis.

Karakteristik masyarakat Desa Adat Ubud dapat dilihat dari berbagai bidang kehidupan. Sistem pemerintahan, terdapat dua pemerintahan, yaitu pemerintahan dinas dan adat yang memimpin masyarakat Desa Adat Ubud sekaligus. Sistem kelembagaan terdapat lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat Desa Adat Ubud yang bergerak dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan dan religi. Sistem kemasyarakatan, terdapat pola hubungan yang dapat dibedakan antara hubungan dalam keluarga dan hubungan antar warga desa. Dari kehidupan ekonomi, jenis pekerjaan masyarakat Desa Adat Ubud cukup beragam yang cenderung pada sektor perdagangan dan jasa pendukung pariwisata. Kehidupan budaya dan religi, menunjukkan budaya tetap berjalan sebagaimana mestinya, walaupun dalam beberapa aktivitas budaya telah terjadi variasi.

Karakteristik tata ruang permukiman tradisional Desa adat Ubud meliputi tata ruang desa (makro) dan tempat tinggal (mikro). Tata ruang desa (makro) menunjukkan penataan ruang desa beserta fasilitas adat yang ada di Desa Adat Ubud telah dikonsepsikan sesuai dengan konsep penataan ruang Hindu, walaupun dibeberapa sisi telah mengalami pergeseran, tipologi desa termasuk dalam tipe Desa Dataran, pola penggunaan lahan Desa Adat Ubud telah mengalami perkembangan sejalan dengan semakin bertambahnya kebutuhan akan lahan permukiman, pola perkembangan desa menunjukkan adanya pola ganda, di satu pihak memusat kembali ke pusat desa dan kembali ke wilayah pinggiran desa. Tata ruang tempat tinggal tradisional (mikro) menunjukkan penataan ruang tempat tinggal tradisional di Desa Adat Ubud secara umum masih dikonsepsikan berdasarkan konsep tradisional masyarakat Hindu, walaupun telah terjadi berbagai perkembangan. Terdapat tujuh macam tipologi tempat tinggal yang ada di Desa Adat Ubud berdasarkan kelengkapan bangunan, fungsi tempat tinggal dan tata letak bangunan.

Arahan pelestarian meliputi pelestarian fisik dan non fisik. Untuk arahan fisik meliputi preservasi, konservasi, rehabilitasi, restorasi dan adaptasi. Arahan pelestarian non fisik ditinjau dari segi ekonomi, sosial dan hukum. Secara ekonomi dengan insentif pajak, alokasi dana bantuan dari pemerintah, menjalin kerjasama antara pemerintah (dinas dan adat) dengan pihak swasta, pemberian subsidi, pengenaan denda materi dan teguran, serta meningkatkan keterlibatan swasta dan masyarakat. Secara sosial adalah pemberian bonus, promosi, pengadaan forum, kemudahan perijinan, mempersiapkan SDM, pembinaan seni dan budaya serta pembinaan mental dan spiritual. Secara hukum adalah pengesahan dan penetapan Perda Cagar Budaya, pendaftaran bangunan cagar budaya, pemberlakuan ijin khusus, penetapan aspek kelestarian dalam Master Plan Tata Ruang Kota, penyusunan panduan atau pedoman perencanaan dan perancangan yang bersifat teknis, serta penyempurnaan Awig-awig Desa Adat.

Kata kunci: Pelestarian, Tata ruang, Permukiman, Tradisional

References

Alit, I Ketut. 2004. Morfologi Pola Mukiman Adati Bali. Jurnal Permukiman Natah. Vol. 2 No. 2, Agustus, hlm. 96 – 107

Antariksa. 2004. Pendekatan Sejarah dan Konservasi Perkotaan Sebagai Dasar Penataan Kota. Jurnal Plannit. Vol. 2. No. 2, Desember. hlm. 98 – 112

Arsana, I Ketut Gde, et al. 1992. Kesadaran Budaya Tentang Tata Ruang Pada Masyarakat Di Daerah Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Bagus, I Gusti Ngurah. 1994. Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan Bali. Denpasar : Balai Pustaka

Catanese, Anthony J., James C. Snyder. 1992. Perencanaan Kota (ed.). Jakarta: Erlangga

Danisworo, Muhammad. 1995. Arsitektur Kota Lama. Makalah dalam Lokakarya Pariwisata Perkotaan, Pengembangan Sumber Daya alam dan Lingkungan Binaan di Kota Sebagai basis pariwisata Perkotaan. Bandung: Pusat Penelitian Pariwisata dan Program Studi Pembangunan Program Pasca Sarjana ITB

Dharmayuda, I Made Suasthawa. 2001. Desa Adat Kesatuan Masyarakat Hukum Adat di Propinsi Bali. Denpasar: PT. UPADA SASTRA

Erwin, Bambang. 2000. Pelestarian dan Pengembangan Kawasan Bersejarah. Jurnal Emas FT UKI. Tahun X No. 23,November, hlm 19 – 28

Fitch, James Marston. 1990. Historic Preservation. London: The University press Of Virginia Charlottesville

Gelebet, I Nyoman at al. 1985. Arsitektur tradisional Daerah Bali. Bali: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Bali

Nuraini, Cut. 2004. Permukiman Suku Batak Mandailing. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Parimin, Ardi P. 1986. Fundamental Study on spatial Formation of Island Village: Environmental Hierarchy of Sacred-Profane Concept in Bali. Disertasi. Tidak diterbitkan

Parwata, I Wayan. 2004. Dinamika Permukiman Perdesaan Pada Masyarakat Bali. Denpasar: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Pontoh, Nia Kurniasih. 1992. Preservasi dan Konservasi Suatu Tinjauan Teori. Jurnal PWK. No. 6, Triwulan IV, Desember. hlm. 34 – 39

Putra, I Gusti Made. 2005. Catuspatha Konsep, Transformasi dan Perubahan. Natah. No. 2. Agustus. Hlm. 62-70

Samadhi, T. Nirarta. 2004. Perilaku dan Pola Ruang. Malang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Planologi, Institut Teknologi Nasional.

Sukawati, Tjok. A.A. 2004. Ubud Bergerak. Denpasar: CV. Bali Media Adhikarsa

Tanudirjo, Daud A. 2003. Warisan Budaya untuk Semua Arah Kebijakan Pengelolaan Warisan Budaya Indonesia di Masa Mendatang. Makalah Kongres Kebudayaan V. Bukit Tinggi. www.purbakala .net

Wijayananda, Ida Pandita Mpu Jaya. 2004. Tata Letak Tanah dan Bangunan Pengaruhnya Terhadap Penghuninya. Surabaya: Paramita

Wikantiyoso, Respati. 1997. Konsep Pengembangan : Transformasi Pola Tata Ruang Tradisional Studi Kasus: Permukiman Tradisional Jawa di Kotagede Yogyakarta-Indonesia. Science. No. 37. Juli. Hlm. 25-33

1 komentar:

Reno Rasiwara mengatakan...

Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Pelestarian Pola Tata Ruang Permukiman Tradisional Desa Adat Ubud, Kabupaten Gianyar.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita menjadi mengetaui lebih jauh mengenai indonesia.Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai indonesia yang bisa anda kunjungi di http://indonesia.gunadarma.ac.id